Ads 468x60px

Labels

Tuesday, June 3, 2014

Pengalaman pertama dengan Quantum Awareness Healing

Selesai mengikuti workshop QAH tanggal 18 Mei 2014, dua hari kemudian, saya mendapat telepon dari adik saya, mengabarkan ayah kami sakit keras. Dengan perasaan galau saya putuskan untuk pulang kampung besok pagi.

Setibanya dirumah, saya lihat ayah saya sudah menunggu kedatangan saya. Kondisinya cukup memprihatikan, nafas tersengal-sengal, badan terasa panas, kakinya bengkak sehingga sulit untuk berjalan.
Segera saya coba praktekan ilmu QAH yang baru saya pelajari. Tak lama kemudian ayah saya pun tertidur dengan nyenyaknya. Besoknya, ternyata panas badan menjadi normal, nafas menjadi lebih panjang dan ringan. Nafsu makan meningkat.

Tapi kegembiraan saya, tidak lama, rupanya ayah minta adik saya belikan es teh kemasan. Saya tidak tahu kalau minuman itu berkibat fatal. Tidak lama setelah minum teh tersebut, kondisi ayah semakin parah, nafas kembali terengah-engah, kaki sudah tidak bisa dipakai berjalan, badan panas. Bahkan sampai ngompol ditempat tidur.

Dengan berbekal terapi QAH yang saya miliki, dan obat-obatan medis maupun herbal yang digunakan, Alhamdulillah, kondisi ayah saya berangsur angsur pulih, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Perlu diketahui ayah saya didiagnosa terkena ginjal yang sudah kronis, bahkan diharuskan untuk cuci darah setiap hari.

Syukur Alhamdulillah, dengan terapi QAH secara teratur yang disinergikan dengan obat medis dan herbal, kondisi ayah saya bisa lebih baik, nafas yang yang semula hanya hitungan satu, sekarang bisa mencapai 3 hitungan. Nafsu makan yang lebih baik, sudah bisa berjalan, bisa merespon tontonan di TV bahkan bisa bergurau dan melucu.

Setelah kondisi ayah stabil, saya kembali ke Gresik. Terapi QAH tetap saya lanjutkan secara jarak jauh.
Demikian pengalaman pertama saya mengaplikasikan terapi QAH.

Pertemuan dengan Quantum Awareness Healing

Bermula dari searching di Internet sekitar tahun 2012, istri saya mulai mengenal Quantum Awareness Healing. Awalnya saya biasa-biasa saja, begitu membaca isi website dan menonton video penyembuhannya, saya mulai tertarik. Bagaimana bisa, hanya dengan disentuh ringan oleh Pak Ronald (Founder QAH), pasien mulai bergerak-gerak sendiri untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Banyak penyakit/pasien yang sudah disembuhkan dengan metode QAH, sehingga semakin memperkuat minat saya untuk mengenal lebih dalam metode QAH ini.

Singkat cerita, pada bulan April 2014, saya mendapat masalah keluarga. Setelah berembug dengan istri, kami sepakat untuk mengikuti workshop QAH dengan maksud agar bisa menemukan solusi bagi masalah keluarga kami. Akhirnya kami menemukan tanggal 18 Mei ada workshop QAH di Surabaya. Tanpa membuang waktu, saya dan istri langsung mendaftar untuk ikut workshop QAH tersebut.

Hari pelaksanaan workshop sudah tiba, kami segera berangkat ke lokasi workshop di Surabaya. Dalam satu hari pelatihan tersebut, terbuka mata saya tentang banyak hal dalam kehidupan ini. Yang ternyata selama ini, kami telah salah dalam menyikapi kehidupan.

Salah satu yang sangat berkesan adalah demonstrasi perbedaan menggunakan FORCE dan POWER. Ternyata didalam kehidupan ini, kita lebih banyak menggunakan FORCE, akibatnya hidup ini terasa begitu keras dan sulit. Sedang seharusnya kita menggunakan POWER.

Yang kedua adalah demo penghilangan pengaruh Hypnosis dengan QAH. Ternyata dengan mengaplikasikan metode QAH ini, kita bisa menyadarkan orang dari pengaruh Hypnosis.

Saya dan istri merasa sangat puas dan beruntung bisa mengikuti workshop QAH tersebut.